Minggu, 19 Mei 2019

Ironis sebuah juknis

Oleh Setiawati, S.Pd


Juknis
Petunjuk..
Dan teknis..

Khalayak orang tidaklah buta dengan kata itu..

Tapi kubingung,
Apakah kadang itu hanya sebuah pelengkap...???
Atau juknis mutlak???

Desiran angin, daun-daun bergoyang
Serasa ikut bertanya-tanya

Juknis buatan manusia, pelaku juknis pun manusia
Sudah tentu, berjalannya dihiasi pelangi hati tersembunyi...

Pelangi hati
Penuh misteri...
Pelangi hati
Mewarnai pandangan netra..

Pelangi hati
kuingin kau tetap suci

TKIT AL FITROH Salatiga
08 Mei 2019


Jumat, 04 Januari 2019

Puisi : Rinduku Meleleh

*Puisi*

*Rinduku Meleleh*

Cuaca pagi melambaikan senyumnya
Matahari berbisik lirih dengan sinar tajamnya
Hatiku senang,
saat ku tahu esok hari bertemu dengannya.

Rinduku meleleh, saat ku bersua dengannya.
Ku lihat aroma perubahan di sudut wajahnya.

Perubahannya mengajakku untuk terus membakar semangat.
Semangat berkarya
Semangat meraih mimpi-mimpi
Semangat untuk hidup, semakin hidup.

Rinduku meleleh, membuahkan semangat.

Puji syukur pada Ilahi robbi.
Bersua denganmu anugrah terindah.

Setiawati, S.Pd
TKIT AL FITROH
SALATIGA

04 Januari 2019
12.20


Sabtu, 17 November 2018

Puisi : Dompet Penyemangat

Puisi

*Dompet Penyemangat*

Ku buka tasku siang itu
Inginku mencari-cari buku
Satu per satu isi tas, ku keluarkan
Tiba saatnya ku keluarkan dompet ku..
Ada teman yang  berkata..
*Dompetnya bagus*...

Sejenak ku teringat...
Dari dompet itu..
Yang terbayang bukan dompet tebal yang berisi uang banyak, tapi...
Semangat seseorang...
Begitu tebalnya semangat dia menjalani kehidupan....

Terlihat senyum selalu..
Terlihat tanpa ada masalah
Terlihat santai
Terlihat semuanya baik-baik saja....
Itulah hebatnya dia...

Tapi...
Dibalik senyumnya
Tersimpan _survive_ untuk hidupnya...
Tidak mengeluh..
Tidak bercerita kalo tidak perlu

Dari *Dompet Penyemangat* itu...
Ku ingin menyimpan tebalnya semangatku....
Hingga semangatku dan semangatnya sama tebalnya..
Dan ku simpan dalam dompet yang sama...

Semangat berjuang..
Untuk hidup lebih baik...
Hanya untuk meraih ridho Allah semata...

Semangat selalu sahabatku...
Semoga persaudaraan ini hingga di jannah Nya
Aamiin
Saling mendoakan...
Untuk mengakhiri hari ini

Setiawati, S.Pd
21 Oktober 2018
TKIT AL FITROH SALATIGA
Jawa Tengah


Puisi: Tepak Penyemangat

Puisi

Tepak Penyemangat

Pagi itu..
Ku mulai sarapan
Ku buka tepak itu
Oranges warnanya

Semangat itu hadir bersamanya
Mengingatkanku pada semangat seseorang
Seseorang yang tiba-tiba hadir...
Entah kapan datangnya...
Sampai lupa...

Hadir untuk bersama..
Bersama berjalan
Bersama meraih masa depan
Bersama menyemangati
Bersama saling menguatkan
Bersama menggali potensi diri
Bersama meraih cita-cita kita..

Setiawati
17 Oktober 2018
TKIT AL FITROH SALATIGA
Jawa Tengah


Kamis, 15 November 2018

Puisi: Rinduku Tersembunyi

*Rinduku Tersembunyi*

Sejenak ku sandarkan penat
Bercampur rindu juga tawamu
Hasrat bercerita walau sekejap
Tapi ku tak kuasa,
tak pandai melukis kata.

Sejenak ku teringat
Kawan-kawanmu begitu lebih dari aku
Lebih pandai
Lebih modis
Lebih style
Lebih update
Lebih rupawan
Lebih high class
Lebih berdompet tentunya

Mereka lebih pantas menghiasimu
Sedang aku hanya kerlipan cahaya,
yang terlihat sekejap saja
Lalu timbul lagi.

Mereka laksana pelengkapmu
Kau apresiasi mereka dengan senyummu
Kau curahkan kebersamaanmu dengan mereka

Kini ku sembunyikan rindu
Rindu yang tak pantas untukmu
Karna ku takut
rinduku salah tujuan

Ku ingin menyimpan rindu di dalam hatiku
Ku ingin menyembunyikan rindu
di antara pandangan mereka

Rindu tidak harus terlukis
Rindu tidak harus meluap
Rinduku tersembunyi
Rinduku untukmu

Setiawati
Salatiga
15 Nopember 2018
21.45

Minggu, 11 November 2018

Revisi puisi: Rindu yang tertahan

Revisi Puisi

*Rindu yang tertahan*

Oleh : Setiawati, S.Pd

Ketika siang itu, ku lewati sebuah resto
Sejenak pikiranku melayang
Teringat ketika kita pernah bertemu di sana

Di sana bersamamu
Di sana ku menunggumu
Di sana kita melewati waktu bersama
Ditemani semilir angin yang bernyanyi

Kadang juga membakar semangat
Sampai lautan permasalahan keluar...
Ya, sampai hati kita..
Kosong tanpa beban dan Perlahan masalah pun terdampingi solusi, mengalir dan tenggelam

Ku merindu kala itu dan menantinya kembali. Namun, rendezvous itu tak mungkin
Kau dan Aku terpisah ruang dan waktu, rinduku kini tertahan
Sampai tugasmu dan tugasku selesai

Rasa rindu ini menjelma menjadi doa untukmu, seMoga semua segeralah selesai
Lewat tangan panjang-Nya

Rinduku yang tertahan ini Adalah anugrah, yang terobati Ketika ku tahu, Kau baik-baik saja

Rindu yang menghentak ini meledak, terbawa ke alam mimpi. Kita bercanda ria bersama, Selayaknya di resto itu..

Rinduku yang tertahan
Ku simpan untukmu
Sampai ku temui dirimu..

Salatiga
10.11.2018
05.34

Sabtu, 10 November 2018

Puisi: "Rindu yang tertahan"

PUISI

*Rindu yang tertahan*

Oleh : Setiawati, S.Pd

Ku lewati resto itu, siang hari,
Dan sejenak pikiran melayang akan
kita pernah bersua
di sana

Di sana bersamamu
Di sana ku menunggumu
Di sana kita makan bersama
Sambil mendengarkan
angin yang bernyanyi
Kadang juga membakar semangat
Sampai lautan permasalahan keluar...
Ya, sampai hati kita..
Kosong tanpa beban
Perlahan masalah
terdampingi solusi
Perlahan masalah tenggelam

Ku rindu itu
Ku menanti waktu itu kembali

Namun kini
Bersua itu tak mungkin
Kamu di sana
Aku di sini
Terhalang ruang dan waktu

Kini rinduku tertahan
Sampai tugasmu dan tugasku selesai

Rasa rinduku menjelma
Sebuah doa untukmu
Moga semua terselesaikan
Lewat tangan panjang-Nya

Rinduku yang tertahan
Adalah anugrah
Rinduku terobati
Ketika ku tahu
Kamu baik-baik saja

Rinduku meledak
Saat malam itu
ku mimpikan dirimu
Kita bersama, bercanda ria
Selayaknya di resto itu..

Rinduku yang tertahan
Ku simpan untukmu
Sampai ku temui dirimu..

Salatiga
10.11.2018
05.34